FENOMENA

1.  Drs. H. HASAN BASRI 2.  Drs. ALIMIN SINAPA 3.  Drs. NURSIAN 4.  Drs. H. SAIDANI 5.  Drs. H. MATSUDIN ANANG 6.  LETKOL. H. TAUFIQ (Pejabat Walikota) 7.  Drs. H. YUMLER LAHAR (Walikota Solok Periode 2000-2005)      Drs. H. SABRI YUSNI, B.A. (Wakil Walikota Solok Periode 2000-2005 ) 8.  Drs. H. ACHMAD YUNIS (Pejabat Walikota ) 9.  Drs. H. SYAMSU RAHIM (Walikota Solok Periode 2005-2010)      H. IRZAL ILYAS DT LAWIK BASA (Wakil Walikota Solok Periode 2005-2010 ) 10. H. IRZAL ILYAS DT LAWIK BASA (Walikota Solok Periode 2010-2015)       H. ZUL ELFIAN, S.H. M.Si.   (Wakil Walikota Solok Periode 2010-2015 ) 11. H. ZUL ELFIAN, S.H. M.Si. (Walikota Solok Periode 2015-2020)       RAINIER, ST. MM. (Wakil Walikota Solok Periode 2015-2020 )

1. Transparansi 2. Partisipasi 3. Akuntabilitas 4. Daya Tanggap 5. Pengawasan 6. Penegakan Hukum 7. Efektifitas dan Efisiensi 8. Wawasan ke Depan 9. Kesetaraan 10. Profesionalisme

Kota Solok didirikan pada tanggal 16 Desember 1970 yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1970 tentang Pelaksanaan Pemerintahan Kotamadya Solok dan Kotamadya Payakumbuh. Namun, sebenarnya secara yuridis formil, Kota Solok telah resmi terbentuk dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan daerah Otonom Kota Kecil Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah. Untuk menjalankan pemerintahan maka diangkatlah Pejabat Kepala Daerah Kotamadya Solok yang pertama yaitu Drs. Hasan Basri. Sebelum dibentuk menjadi Kotamadya Solok, Kota Solok sekarang ini merupakan salah satu wilayah adat yaitu Nagari Solok dan masuk ke dalam wilayah Kabupaten Solok yang mempunyai 84 Nagari. Secara resmi Kantor BalaiKota Solok telah dibuka pada tanggal 21 Desember 1970 dan mulai saat itu Pemerintah Kotamadya Solok telah mulai memberikan pelayanan kepada masyarakat dan berangsur-angsur diusahakan penyempurnaan aparat dan kla

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup.  Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global.  Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara yang "miskin". Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan

Ingin pinter dan menghasilakn dari internet... belajar di blogg ini....

ingin pintar internet dan ingin dapat penghasilan tambahan dari internet..... mari belajar dan menghasilkan